Para santriwati berpose bersama dalam acara Gebyar Pesantren
Kudus, El Miffa.com - Pengurus Cabang Rabithah Ma’ahid Islamiyah (PC
RMI) Kudus mengadakan lomba Musabaqoh Qiro’atil Kutub (MQK) dan Musabaqoh
Hifdzil Kutub (MHK) pada Rabu (11/12) di Pondok Pesantren Roudhotul Muta’allimin
Kudus. Perlombaan tersebut dikemas dalam tajuk Gebyar Pesantren.
Gebyar Pesantren ini menjadi sarana untuk menyatukan pondok pesantren yang ada
di Kudus. Sekaligus menyongsong
pelantikan pengurus baru yang akan dilaksanakan Jum'at (13/12/19) di Pesantren Duta Aswaja.
Santri dari berbagai pesantren di Kudus antusias mengikuti lomba MQK dan MHK. Kurang lebih 120 santri, baik putra maupun putri dengan berbagai tingkatan MI, MTs, dan MA. Standar atau batasan peserta yang digunakan
adalah standar usia, bukan standar tingkatan sekolah.
Para peserta lomba Musabaqoh Qiro’atil Kutub (MQK) dan Musabaqoh Hifdzil Kutub (MHK)
Ada 2 lokasi yang digunakan sebagai temapt lomba, pertama pondok timur atau sekretariat untuk santri putra. Sedangkan santri putri berada
di pondok barat atau sebelah timur koperasi Pondok Pesantren Roudhotul
Muta’allimin.
Menurut ketua panitia, Gus Saefudin, kitab yang diujikan dalam lomba Musabaqoh
Qiroatil Kutub kali ini adalah kitab Fathul Qorib. Sementara pada lomba Musabaqoh
Hifdzil Kutub yang dihafalkan berbeda-beda sesuai tingkatannya. Untuk kategori tingkatan ula dengan batas usia maksimal 15 tahun, kitab
yang dihafal adalah Jurumiyah. Tingkatan wustho dengan usia
maksimal 18 tahun menggunakan kitab Imrithi. Dan untuk kelas tertinggi, ulya dengan batas usia maksimal 22 tahun. Kitab
yang dihafal adalah kitab Alfiyah.
"Para santri akan bersaing
dengan santri lain untuk diuji dalam hal kualitas kemampuan membaca, menghafal, menguasai isi kitab, kebenaran, kelancaran, dan pemahaman terhadap kitab-kitab kuning," jelas Gus Saefudin.
Menurut Waka Kesiswaan MA NU Miftahul Falah itu, lomba Gebyar Pesantren yang diisi dengan MQK dan MHK ini bertujuan melestarikan kegiatan santri, yaitu membaca
kitab. Dengan demikian kitab-kitab kuning yang ada di pesantren benar-benar terjaga. (Anita Sari & Putri Melindasari)
0 Komentar