Ramah-tamah Zaman Teknologi terhadap Alam

{[["☆","★"]]}
Oleh Amrina Rosyada¹ dan Maulida Afifah Afra U.²


Teknologi telah menjadi santapan sehari-hari di zaman sekarang ini, namun penggunaan teknologi sekarang ini tidak terbatas sehingga menyebabkan kelangkaan sumber teknologi yang tidak terbarukan. Karena itulah para ilmuwan bekerja keras untuk menciptakan teknologi yang bisa terbarukan sekaligus juga yang ramah lingkungan.

Teknologi ramah lingkungan merupakan sebuah konsep atau metode untuk mencapai tujuan tertentu, di mana dalam pelaksanaannya mengacu pada wawasan lingkungan atau memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan di sekitarnya. Dari pengertian tersebut telah mengilhami lahirnya bermacam-macam teknologi terapan, yang aman sekaligus bersahabat dengan makhluk hidup di bumi atau dengan lingkungan alam sekitarnya. 

Teknologi yang dalam pembuatan dan penerapannya menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, proses efektif dan efisien serta mengeluarkan limbah yang minimal sehingga dapat mengurangi dan mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.

Harus diakui bahwa untuk bisa mendapatkan teknologi ini diubutuhkan biaya yang cukup mahal bila dibandingkan dengan membeli peralatan dengan teknologi konvensional. Kondisi tersebut tentu menjadi tantangan bagi para pengembang untuk menciptakan teknologi yang ramah akan lingkungan namun juga terjangkau harganya (murah).

Teknologi ramah lingkungan diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia tanpa perlu merusak atau memberikan dampak negatif pada lingkungan di sekitarnya. Teknologi seperti ini diharapkan mampu menjaga lingkungan, misalnya dalam alat-alat teknologi ramah lingkungan tersebut tidak menggunakan polutan, serta pada akhirnya dapat memberikan penanganan yang tepat terhadap limbah-limbah yang mungkin dihasilkan dari alat-alat teknologi ramah lingkungan tersebut.

Teknologi ramah lingkungan berhubungan dengan teknologi untuk tujuan tertentu dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan, sebelumnya orang hanya berpikir instan, bagaimana cara untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan efek panjang dari semua aktivitasnya. Hingga alam memberikan peringatan dan akhirnya kesadaran itu muncul. Lantas apa yang bisa kita sumbangkan dalam rangka ikut melestarikan lingkungan? Seperti yang kita ketahui dan rasakan, alam di sekitar kita pun memberikan sinyal bahwa telah terjadi kerusakan serius dan jika tidak ditanggulangi dengan segera akan membahayakan masa depan makhluk hidup di dunia ini.

Ada 6 prinsip yang diterapkan pada konsep teknologi ramah lingkungan. 
Pertama, refine, yang berarti menggunakan bahan yang ramah lingkungan serta melalui proses yang lebih aman dari teknologi sebelumnya.

Kedua, reduce, yang berarti mengurangi jumlah limbah dengan cara mengoptimalkan penggunaan bahan. Ketiga, reuse, yang berarti memakai kembali bahan-bahan yang tidak terpakai atau sudah berupa limbah dan diproses dengan cara yang berbeda. Keempat, recycle, yang berarti hampir sama dengan reuse, hanya saja recycle menggunakan kembali bahan-bahan atau limbah dan diproses dengan cara yang sama.

Kelima, recovery, yang berarti pemanfaatan material tertentu dari limbah untuk diproses demi keperluan yang lain.
Terakhir, retrieve energy, yang berarti penghematan energi dalam suatu proses produksi.

Di antara penerapan teknologi ramah terhadap lingkungan yang paling sederhana yaitu menghilangkan garam dari air  laut. Hal ini bertujuan agar layak diminum dan untuk mencegah krisis air. Namun masalahnya teknologi ini masih terlalu mahal dan membutuhkan energi cukup mahal. Kini para ilmuwan tengah mencari jalan agar disalinasi ini dapat berlangsung dengan energi lebih sedikit. Salah satu caranya adalah dengan melakukan evaporasi pada air sebelum masuk ke membran dengan pori-pori mikroskopis. 

Penerapan lainnya adalah dengan membuat taman di atap rumah. Konsep ini diilhami dari Taman Gantung Babilonia yang masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia. Istana Babilonia terdiri atas atap yang ditanami aneka flora, juga balkon dan terasnya. Taman atap ini mampu menyerap panas dan mengurangi karbon dioksida (CO2). Bayangkan jika burung-burung dan kupu-kupu beterbangan di sekitar rumah hijau kita!

Satu lagi yang tak kalah menarik adalah buku elektronik. Bayangkan berapa ton kertas dan berapa banyak pohon harus ditebang bagi seantero dunia jika kita semua harus membeli koran, majalah, novel, buku pelajaran, buku tulis, kertas faks, sampai tisu toilet. Buku elektronik atau surat elektronik yang lebih dikenal dengan e-book dan email memberi kontribusi sangat berarti pada kelangsungan hidup. Dengan teknologi itu, produksi kertas dapat ditekan, sehingga kita tak perlu menebang terlalu banyak pohon.

Salah satu teknologi yang terkenal di seluruh dunia adalah Kincir Angin di Belanda. Angin bisa menjadi sumber energi alternatif yang baik untuk menggantikan bahan bakar fosil. Baling-baling dari kincir akan berputar dan bergerak ketika ada energi angin yang mendorongnya. Selain untuk pengganti bahan bakar fosil, kincir angin juga berfungsi sebagai pembangkit listrik dan membantu penyaluran air dalam imigrasi.

Dalam hal pemanfaatan energi yang ramah lingkungan, kincir angin mampu menjaga kebersihan lingkungan, karena tidak menimbulkan polusi udara sama sekali, berbeda dengan bahan bakar lainnya yang dapat mencemari udara. 

Dengan adanya teknologi ramah lingkungan dapat memberikan manfaat bagi kita, diantaranya mengurangi jumlah limbah agar tidak berlebihan, sehingga bisa mencegah pencemaran lingkungan dan mengurangi risiko penurunan kondis kesehatan makhluk hidup, khususnya manusia.


¹) Siswi kelas XI IPA 1, MA NU Miftahul Falah
²)Siswi kelas XI IPA 2, MA NU Miftahul Falah 

Posting Komentar

0 Komentar