MENGALAMI 3 HAL INI, TANDA ANDA MENDAPATKAN MALAM LAILATUL QADAR

{[["☆","★"]]}


Kudus, el-miffa.com - Di antara malam-malam di bulan Ramadhan terdapat satu malam yang disebut Lailatul Qadar yang banyak kebaikan dan keberkahannya. Suatu malam yang disebutkan dalam Al Quran lebih baik daripada 1000 bulan.

Betapa beruntungnya orang yang memperoleh kesempatan beribadah dengan sunggugh-sungguh pada malam itu, karena berarti ia telah mendapatkan pahala beribadah selama lebih dari 83 tahun 4 bulan. Kata ‘lebih’ maksudnya, lebih baik dari seribu bulan, tanpa kita ketahui berapa bulan lebihnya.

Pada hakikatnya karunia Allah Subhaanahu wata’ala sangat besar dan tanpa batas bagi orang yang menghargainya. Di dalam kitab Durrul Mantsur terdapat sebuah hadits dari Sayyidina Anas Radhiyallahu ‘anhu, bahwa baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Allah Subhaanahu wata’ala memberi Lailatul Qadar kepada umatku, dan Lailatul Qadar ini tidak pernah diberikan kepada umat-umat yang terdahulu.”

Sulthonul Auliya Syaikh Abdul Qadir Jailani Rahmatullah ‘alaih dalam kitab AL-Ghunyah, menyebutkan bahwa bahwa dengan perintah Malaikat Jibril Alaihis salam, para malaikat berpencar menuju rumah-rumah besar atau kecil, di hutan atau di atas kapal, di mana saja orang beriman berada, kemudian mereka mengucapkan salam serta berjabat tangan dengannya.

Namun para malaikat tidak mengunjungi rumah-rumah yang di dalamnya terdapat anjing, babi, atau orang junub karena perbuatan haram, dan gambar makhluk hidup. Banyak Kaum Muslimin yang sengaja memasang gambar-gambar sebagai hiasan di rumahnya, sehingga mereka terhalang dari mendapat nikmat dan rahmat yang besar ini. Terkadang hanya seorang saja yang memasang gambar itu, namun menyebabkan Malaikat rahmat terhalang memasuki rumahnya, sehingga seluruh penghuni rumah itu juga terhalang oleh rahmat.

Dari Sayyidina Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Carilah malam Lailatul Qodar pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.” (H.R Bukhari, dari Kitab Misykat)

Para ulama menyatakan bahwa dengan tidak diketahuinya secara pasti saat terjadinya malam Lailatul Qadar, mengandung beberapa kebaikan sebagai berikut.

  1. Seandainya di ketahui secara pasti waktu datangnya malam Lailatul Qadar, maka orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk akan enggan beribadah pada malam lainnya. Dengan tidak diketahui kepastiannya, akan membuat orang berjaga-jaga dan beribadah setiap malam, dengan harapan akan menjumpai malam tersebut, sehingga ia memperoleh taufik untuk beribadah pada malam-malam lainnya.
  2. Banyak di antara kita orang-orang yang tidak dapat menghindari kemaksiatan. Jika mereka mengetahui kepastian saat datangnya malam Lailatul Qadar, namun tetap dalam kemaksiatan dan dosa, maka dapat dibayangkan akibatnya. Suatu ketika, Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam memasuki masjid. Beliau melihat seorang sahabat yang sedang tidur. Beliau bersabda kepada Sayyidina Ali Radhiyallahu ‘anhu, “Bangunkanlah ia agar berwudhu!” Lalu, Sayyidina Ali Radhiyallahu ‘anhu membangunkan dan bertkata kepada beliau, “Ya Rasulullah, biasanya engkau selalu bersegera dalam kebaikan, mengapa bukan engkau yang membangunkannya?” terhadap pertanyaan ini, Baginda Nabi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam menjawab, “Aku khawatir jika orang ini menolak perintahku. Orang yang menolak perintahku berarti kufur. Sedangkan jika ia menolak perintahmu, ia tidak akan menjadi kufur.” Begitu juga Allah Subhaanallahu wata’ala menyembunyikan malam Lailatul Qadar itu supaya hambanya tidak terjatuh dalam kemaksiatan di malam itu, sedangkan ia sudah tahu kemuliaan malam itu.
  3. Jika diketahui kepastian malam Lailatul Qadar, namun karena suatu halangan seseorang melewatkan malam tanpa ibadah, maka malam-malam selanjutnya ia akan malas beribadah karena merasa sudah terlanjur terlewatkan. Sekarang ini, karena tidak ada ketentuan datangnya malam Lailatul Qadar, setidaknya akan banyak orang bangun untuk beribadah.
  4. Setiap malam yang digunakan untuk mencari malam Lailatul Qadar akan mendapatkan pahala tersendiri.
  5. Allah Subhaanallahu wata’ala akan membanggakan ibadah-ibadah pada bulan Ramadhan di hadapan pada malaikat sebagaimana disebutkan di dalam hadits pertama. Dengan tidak mengetahui kepastian malam tersebut, maka setiap malam orang-orang akan rajin beribadah dan bangun malam semata-mata karena Allah Subhaanallahu wata’ala. Dapat dibayangkan bagaimana keadaan mereka, jika mengetahui kepastian datangnya malam Lailatul Qadar.

Apabila seseorang bernasib baik mendapatkannya, hal itu tidak bisa dibandingkan dengan segala kenikmatan dunia. Tetapi, apabila seseorang itu tidak bernasib baik mendapatkannya, maka ia tetap mendapat pahala ibadah. Setidaknya, hendaklah ia berusaha melaksanakan Sholat Magrhib dan Shalat Isya berjamaah sepanjang tahun di masjid.

Hal ini sangat penting dilaksanakan oleh setiap orang. Sebab, jika malam Lailatul Qadar ada pada malam itu, maka pahala kedua shalat jamaah tersebut menjadi sangat besar. Inilah keagungan karunia Allah Subhaanallahu wata’ala kepada seseorang yang giat berusaha untuk tujuan agama.

3 TANDA SESEORANG MENDAPATKAN LAILATUL QODAR MENURUT SYEKH ABDUL QODIR JILANI


قال الشيخ عبد القادر الجيلاني رضي الله عنه في الغنية ، ج ٢ ، صحفة ٢٣ 


Di dalam kitab Al-Ghunyah, Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani Juz 2, hal ; 23 , Beliau RA berkata :


وقيل: إن جبريل عليه السلام إذا نزل من السماء ليلة القدر لا يدع أحداً من الناس إلا سلم عليه وصافحه،


"Dikatakan bahwasannya Malaikat Jibril As jika turun dari langit pada malam Lailatul Qadar, Ia tidak akan membiarkan seorang manusia-pun kecuali Malaikat Jibril akan mengucapkan salam dan menjabat tangan-nya.


وعلامة ذلك اقشعرار جلده وترقيق قلبه وتدميع عينيه


Tanda seseorang yang telah mendapat salam dan berjabat tangan dengan Malaikat Jibril adalah ;

1. Bergetar kulitnya (terasa merinding)

2. Hatinya lembut tipis (mudah menangis/merasa haru) dan 

3. Air matanya senantiasa bercucuran.


Itulah 3 tanda di mana orang mukmin yang mendapatkan malam lailatul qadar dan Malaikat Jibril As menyalaminya, sebagaimana dalam kitab Al Gunyah. Tentunya semua itu harus dibarengi dengan mengisi malam-malam tersebut dengan berbagai ibadah, setidaknya -tidaknya ikut berjamaah salat magrib dan isya serta punya niatan kuat untuk ikut jamaah salat subuh, syukur bisa mengisi dengan ibadah lain seperti qiyamullail dan sebagainya.

Semoga kita semua bisa mendapatkan Lailatul Qadar.


Posting Komentar

0 Komentar