KUMPULAN PUISI

{[["☆","★"]]}

Rindu Tak Berpenghuni

Dulu pernah ada di lubuk jiwa
Tak pernah terbayang  perpisahan di depan mata
Setiap saat  selalu bersama

Berpikir untuk hari esok kegilaan apa yang dilakukannya
Dan di mana saatnya semua berakhir begitu saja
Yang dulu ada

Sekarang  tiada
Baru kurasakan arti sebuah kehilangan sahabat
Bukan kehilangan raga tapi kehilangan jati dirinya

Memang tak pernah kuharapkan kehilangan
Tapi waktu yang membuatnya
Dan akibat yang ku dapatkan

Aku harus kehilangan
Aku selalu berharap kamu menyadari itu!
Walaupun kita tak lagi satu

Percayalah...
Aku selalu menunggumu untuk kembali
Walau kamu tak sadar arti penantian ini

Karya   Indana Alfa Husna - XB


Dosa yang Terulang

Ya Rabb masih adakah ampun
Hamba yang hina
Memungut dosa demi dosa

Napasku,  ragaku
Pasrah tunduk padamu
Sumpah serapah yang kujanjikan
Ya Rab masih adakah ampun

Tangisan-tangisan mengiringi  setiap malamku
Dalam doa’ku  mohon belas kasihMu
Sekali lagi kujanjikan sumpah serapahku
Ya Rabb masih adakah ampun untukku

Karya  Viqri Ardi Firmansyah - XI E












Buku

Kau tak punya nyawa
Tak punya raga
Tapi kau punya beribu guna
Kau membantuku  dengan ilmu
Goresan tinta yang ada membuatmu menjadi
Lebih indah kala kau membuatku mengerti
Apa itu ilmu...
Banyak orang yang menginginkanmu
Tapi mereka tak bisa memilikimu
Anak bangsa yang sudah memilikimu
Justru mereka membuangmu
Aku sungguh beruntung
Kau jembatan masa depanku
Bukuku...
Kau pelita dalam kegelapan
Kau pelita akan kebodohanku
Kaulah pengingatku

Karya  Sherly  Oktafiana Ningtias-  XB






Alfiyah Ku

Jeda yang tercipta
Membuat ingatan itu kembali sirna
Dan kini mulai kubuka kembali,
Memori yang pernah ada

Kini mata mulai terpejam
Otak memikirkan
Keringat mengucur di dahi
Jantung berdegup tiada henti

Lafadz  per-lafadz berlalu
Bait demi bait terlewati
Namun
Tak sepenuhnya ku temukan
Makna di situ
Hanya sekelebat coretan yang aku ingat

Karya   Alina Hidayah - XB






Dermaga

Berdiri aku
Menapak di atas dermaga
Melaju kaki
Menuju bibir pantai
Ombak terus menghampiri
Menyapu lembut
Kedua kaki


Karya  Hikmatul Laili Mutafaridah -  XIIA


















Aksara Tak Bernyawa

            Asaku menggema, memaksa
            Agar tak kembali mendansakan pena
            Pada Altar yang masih putih
            Lalu
            Masihkah syair-syairku
            bisa berbicara?
            pada Sang Raja
            Ataukah hanya tinggalkan aksara?
            Apakah mungkin kisahkan cerita?
            Dan, aku mulai takut
            Ketika syairku tak memiliki makna
yang tersisa
Hanyalah tangisan, sebuah pena
yang tak guna

karya: Luthfi Khoirunnisa (Kelas IX MTs. NU Miffa)

PANTUN
Karya; Fifi Fuadah (Kelas IX MTs. NU Miffa)

            Suku Indonesia banyak ragamnya
            Diantaranya Suku Sunda
            Ayo kita berdo’a bersama
            Agar bisa lulus ujiannya

        Jalan-jalan di Kota Kudus
        Lama-lama jadi haus
        Kalau ingin nilai yang bagus
        Jangan main gadjed terus
                       


Posting Komentar

0 Komentar