Oleh: Aida Saskia Cahyani
Terkelungkap dalam dunia fana
Terjajaki dalam pemahaman manusia
Terhampakan dalam jalan jiwa
Terkejar ke tempat nestapa
Hanyut ke sungai penuh tanya
Kala hati tak mampu tegap
Saat logika tak mampu kuat
Berdiri penuh tenaga
Berjalan dengan tumpu penyangga
Menggenggam pasir kesabaran
Menyatukan belahan batu kesedihan
Dengan panorama
lautan keinginan
Merasakan angin prasangka
Merasuk tanpa kira
Membawa batin ke jiwa asa
Menyebarkan berita pahit tanpa gula
Bila tak mampu bangkit dalam duka
Maka makna perlu ada
Menyertai kekacauan suasana
Alasanya membawa
logika ke bahagia
Tanpa ada kesalahan bahasa
Agar semua terlihat gembira
Tanpa pilu, di hati yang membara
Kudus, 2 Maret
Titik Rintih Menitih
Oleh: Aida Saskia Cahyani
Tercekam dalam ruangan kebencian
Tertekan dalam untaian
ungkapan
Terbandingkan dg jiwa yg tak beraturan
Terabaikan oleh
ratu ku sendiri
Merintih tak mampu membela diri
Kala hanya diri ini dan Dia yg mengerti
Akan perjalanan hidup ku
Ku syiarkan sabar dalam jiwaku
Ku pelajari ikhlas dalam diriku
Lalu ku mengadu pada MU
Merintih kebahagiaan di kemudian waktu
Dan bisaku
pun memohon pada MU
Kudus, Februari 2020
Tempat Semestinya
Oleh: Aida Saskia Cahyani
Tak disangka
manusia,
Tentang kejahilan tangan2nya,
Membebaskan tingkah laku perkara,
Menggalalkan keharaman sesungguhnya,
Menyepelekan benda kecil ta berguna,
Menjadikan budaya dikehidupan fana
Manusia mengira ia tak berharga,
Mengunggulkan nafsunya,
Merendahkan kepeduliannya.
Manusia kira itu cobaan dari NYa,
Tak disangka itu ulah lakunya
Berpikir tiada guna,
Ketika alam bekeja dengan semestinya,
Karna ulang tangan tanganya.
Apa susah membuang ketempat tersedia
Agar hidup berjalan gembira
Tanpa cemas akan akibatnya
Buanglah ketempatnya, ketika tak lagi berguna
Sebab itu,
kebaikan yang sesungguhnya
Dan telah tertera dalam dalil
Yang tak asing ditelinga
"Kebersihan sebagian dari iman"
Dengar manusia
Kudus, Februari 2020
0 Komentar