Kudus, el-miffa.com - Bulan Dzulhijjah atau orang Jawa menyebutnya Sasi Besar, merupakan bulan terakhir dari penanggalan tahun hijriyah dalam penangalan Islam. Dzulhijjah merupakan salah satu dari empat bula yang dimuliakan Allah. Setiap orang pasti ingin berlomba mengerjakan amalan sholeh di bulan Dzulhijjah, amalan ini menjadi pengingat bahwa hidup ini untuk beramal baik. Setidaknya ada 4 amalan yang bisa dilakukan oleh umat muslim di bulan tersebut.
Baca Juga : 15 TWIBBON PALING KEREN IDUL ADHA 1443 H / 2022 M, MUDAH BUATNYA
Berikut 4 amalan sholeh di bulan
dzulhijjah yang baiknya dilakukan oleh umat muslim.
1. Puasa Arafah
merupakan bentuk amalan sholeh
berupa puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 9 dzulhijjah.
Sangat dianjurkan untuk umat
islam yang tidak sedang berhaji di makkah.
Cara melakukannya sama halnya
puasa sunah hanya saja niatnya yang berbeda dan niatnya adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
"Aku niat puasa sunah arafah
karena Allah".
Adapun pahala dari puasa arafah
adalah menghapus dosa setahun yang lalu dan akan datang.
Dari Abu Qatadah radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim, no. 1162).
2. Perbanyak Dzikir dan Takbir
Amal sholeh bulan dzulhijjah
dengan senantiasa dzikir tasbih, tahmid, istighfar yang pernah dilakukan
sahabat Rasulullah, Ibnu Abbas.
Beliau mengatakan untuk berdzikir kepada Allah di sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah dan hari tasyriq.
Dalam Al-Qur’an Allah subhanahu wata’ala berfirman:
وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2)
Artinya, “1. Demi fajar; 2. Demi
malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 1-2)
Berkaitan dengan keutamaan 10
hari awal Dzulhijjah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ اَلْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ
مِنْ هَذِهِ الْأَيَّام. يَعْنِي أَيَّامُ الْعُشْرِ. قَالُوْا: يَا رَسُولَ اللهِ،
وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ، إِلاَّ
رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيءٍ. (رواه
البخاري)
Artinya, “Tidak ada hari di mana
amal kebaikan saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini.
Rasulullah menghendaki 10 hari (awal Dzulhijjah). Lantas para sahabat bertanya:
‘Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?’ Rasulullah shallalâhu
‘alaihi wasallam menjawab: ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang
keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu
apapun (mati syahid)’.” (HR. Al-Bukhari). (An-Nawawi, Riyâdhus Shâlihîn, juz
II, halaman 77-78).
3. Berkurban
Bulan dzulhijjah identik dengan
menyembelih hewan kurban, disunnahkan bagi umat Islam berkurban baik kambing,
sapi, kerbau, atau unta.
Waktu berkurban sudah
disyariatkan pada tanggal 10 sampai 13 dzulhijjah di hari raya idul adha dan
hari tasyrik.
Berdasarkan firman Allah, quran
surat Al-kautsar ayat 2 yang memerintahkan untuk mendirikan shalat dan
berkurban.
4. Bertaubat
Cara bertaubat yang mudah ialah
dengan tidak bermaksiat, dianjurkan untuk instropeksi diri dengan tidak
melakukan kedzaliman.
Sebenarnya perintah ini tidak
hanya di bulan dzulhijjah saja. Namun, sebagai penekanan senantiasa taubat atas
dosa yang pernah dilakukan.
0 Komentar