Wow, Inilah Beberapa Fakta Unik Tentang Ikat Pinggang

{[["☆","★"]]}

Sabuk Sunan Kalijaga, Raden Syahid terlihat melilit di pinggang. (Sumber foto: Grid.id)


Ikat pinggang atau sering disebut sabuk menjadi salah satu pelengkap dalam berpakaian. Sekalipun sebagai pelengkap, ikat pinggang bermakna sangat penting bagi pemakainya. 

Setidaknya ada beberapa fakta terkait barang berbentuk kecil panjang yang dilingkarkan di perut ini. 

Pertama, ikat pinggang menjadikan pakaian lebih rapi dan kuat. Dengan memakai sabuk, pakaian yang kita pakai lebih terstruktur sehingga menambahkan nilai rapi dan berwibawa. 

Seorang pelajar yang memakai ikat pinggang tentu akan tambah gagah dan tampan. Celana dan baju yang disetrika juga semakin kelihatan menawan.

Selain menjadikan lebih rapi, celana ataupun sarung yang dipakai juga lebih kuat dan aman dari mplorot atau bahkan lepas dari tubuh yang bisa membuat malu.

Kedua, sabuk atau ikat pinggang menjadi asesoris dalam berbusana. Saat ini banyak desain ikat pinggang dengan berbagai variasinya sesuai dengan selera bahkan harga.

Dengan memakai ikat pinggang pilihannya, seseorang bisa tampil lebih modis dan percaya diri. 

Ketiga, ikat pinggang digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak membutuhkan ikat pinggang. 

Ikat pinggang juga tidak mengenal golongan ataupun kelas sosial. Semuanya membutuhkan sabuk untuk melengkapi busana mereka. 

Keempat, dalam busana adat tertentu, ikat pinggang mempunyai makna filosofi tersendiri. Ikat bukan hanya komponen pelengkap busana, namun bagian wajib dari busana adat dan wajib dipakai.

Busana adat jawa misalnya, ikat pinggang tidak hanya sekedar menjadikan pakaian rapi dan kuat. Ikat pinggang menjadi simbol kekuatan seorang Jawa. 

Dalam adat Jawa, ikat pinggang mengajarkan pentingnya istiqomah dan konsisten dalam menjaga keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.

Dimana pun beraktifitas, sabuk atau ikat pinggang tidak boleh dilepaskan kecuali saat melakukan ritual tertentu. Demikian pula iman dan taqwa kepada Tuhan harus terus dibawa dalam setiap perjalanan kehidupan. 

Kelima, dalam kalangan tertentu, sabuk atau ikat bahkan menjadi penanda eksistensi seseorang. Kekuatan, martabat, dan ilmu seseorang bisa bisa dilihat dari dari sabuk yang ia kenakan. 

Hampir semua jenis bela diri di seluruh dunia menggunakan sabuk untuk menandai kelas dan kualitas seseorang. 

Pencak silat misalnya. Tingkatkan kelas ditandai dengan sabuk dipakai. Sabuk putih menjadi tingkat paling rendah. Dilanjutkan sabuk kuning, sabuk hijau, sabuk merah, sabuk ungu, sabuk coklat dan terakhir sabuk hitam. 

Di beberapa perguruan menggunakan urutan sabuk dengan konsep berbeda. Namun semua perguruan menggunakan sabuk sebagai ukuran kurikulum yang diberikan. 

Ujian kenaikan tingkat tingkat juga menggunakan istilah ujian sabuk. Bahkan dalam gelanggang pertandingan, kedua pesilat saling bertarung juga diwajibkan mengenakan sabuk sebagai pembeda, yaitu pesilat dengan sabuk merah dan pesilat dengan sabuk biru. 

Demikian pula dalam cabang bela diri lainnya seperti karate, kungfu, dan taekwondo. Sabuk atau ikat pinggang dijadikan pakaian wajib dalam setiap aktifitasnya. 

Olah raga tinju bahkan membuat sabuk untuk diperebutkan oleh petinju sebuah sebuah gelar dalam gelanggang tinju. 

Keenam, bukan hanya dalam cabang bela diri. Ikat pinggang juga digunakan oleh para tokoh pendekar sebagai senjata dan menyimpan kekuatan mereka. 

Dalam kondisi tertentu sabuk atau ikat pinggang menjadi senjata tak terduga. Biasanya sabuk para pendekar bukan sabuk kosong tanpa isi. 

Sabuk yang pakai itu sudah melaui proses ritual sehingga memiliki kekuatan tertentu. Ada juga sabuk yang diisi atau sebagi tempat menaruh jimat

Begitulah ikat pinggang atau sabuk. Ia memiliki makna tidak sekedar asesoris busana. Sabuk mempunyai cerita tersendiri. 

Kehidupan dan perjalanan manusia tidak bisa dilepaskan dari sabuk atau ikat pinggang. 

Dengan memakai ikat pinggang berarti kita sudah siap untuk menjalani kehidupan. Sabuk yang melingkar di perut kita terasa memberikan rasa aman dan nyaman untuk mencapai tujuan. 

Sebagaimana aturan dalam mengendarai mobil dan pesawat. Seluruh penumpang diwajibkan mengenakan sabuk pengaman. 

Dalam perjalanan, seluruh manusia menginginkan keamanan dari gangguan dalam wujud apapun. Dengan sabuk yang dipakai, ia menjadi lebih siap dan tenang. Pakailah sabukmu kawan.

Mohammad Nuhin











Posting Komentar

0 Komentar