Awas, Malas Menghancurkan Hidupmu

{[["☆","★"]]}

Awas, Malas Menghancurkan Hidupmu


Diceritakan dulu ada santri dari Jawa yang menimba ilmu ke Hadramaut Yaman. Ia berguru kepada Alhabib Ali Alhabsyi. 

Orang tua santri tersebut selalu mengirimkan uang kiriman yang banyak. Ia berharap anaknya menggunakan uang tersebut untuk keperluan belajarnya. Serta berharap anaknya nanti menjadi seorang yang alim.

Di pondok Habib Ali Alhabsyi ternyata santri dari Jawa tersebut adalah seorang yang pemalas. Ia hanya menggunakan uang kiriman dari ayahnya untuk makan dan minum. Padahal di Jawa ayahnya sangat berharap ia bisa membaca kita Alkawakib, Qothrun Nada, Alfiyyah dan seterusnya. 

Setelah selang 5 tahun lebih menimba ilmu di Yaman, si anak akhirnya boyong (pulang). Mendengar anaknya dari Yaman akan pulang, sang ayah mengundang banyak tamu kerumahnya untuk menyambut kedatangan sang anak. 

Sampai di rumah sang ayah menyuruh sang anak untuk sekedar memberikan satu tausiyah kepada tamu yang sudah hadir. Namun ternyata si anak hanya terdiam dan tidak mampu memenuhi harapan ayahnya. 

Ketika para tamu menanyakan suatu hukum dari satu masalah, si anak yang menjadi harapan ayahnya ini juga tak mampu menjawab. 

Akhirnya para tamu yang hadir faham bahwa anak ini meski menimba ilmu di Yaman masih tetap bodoh karena kemalasannya. 

Melihat kebodohan dari sang anak akhirnya ayahnya merasa malu di hadapan para tamu yang telah diundang. Tak lama berselang ayahnya jatuh sakit dan meninggal dunia dikarenakan harapannya yang bertepuk sebelah tangan. 

Begitulah seseorang yang malas tidak akan memperoleh apa-apa. Yang didapat hanya penyesalan di kemudian hari. Malas menghancurkan harapan. Malas bahkan bisa "membunuhmu". 


Sumber : 

Alfawaidul Mukhtaroh hal. 31


Penulis: 

Anang Sirril Wafa 

Kelas X D MA NU MIFTAHUL FALAH

Posting Komentar

0 Komentar