Ziarahi Auliya, Pengurus Madrasah NU Miffa Kudus Berharap PPDB 2024 Sukses
Rombongan pengurus Madrasah NU Miftahul Falah Cendono berziarah di makam KH. Abdullah Faqih Langitan
Kudus, manu-miffa.sch.id - Pengurus Madrasah NU Miftahul Falah Cendono Dawe Kudus ziarah makam Auliya Tuban dan sekitarnya, Kamis (29/2/2024).
H. Ahmad Munif, ketua pengurus madrasah mengatakan, ziarah Auliya menjadi agenda rutin tiap tahun terutama menjelang penerimaan peserta didik baru.
"Untuk tahun ini kita ziarah Auliya di Tuban dan sekitarnya. Tidak hanya pengurus, kami juga mengajak semua kepala bagian mulai dari RA, MI, MTs., MA, SMK dan Pondok Pesantren," terangnya.
Rombongan pengurus dan kepala madrasah mengawali ziarah ke makam Syekh Asy'ari Sunan Bejagung Lor yang terletak di Desa Bejagung Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban Jawa Timur.
Sebenarnya makam Sunan Mejagung ada dua lokasi. Yaitu Sunan Mejagung Lor dan Sunan Mejagung Kidul. Keduanya ada di satu desa namun di komplek yang berbeda.
Sunan Bejagung Lor bernama Sayyid Abdullah Asy'ari putra dari Sayyid Jamaluddin Kubro yang merupakan adik kandung Sayyid Ibrahim Asmoro Qondi yaitu ayah dari Sunan Ampel.
Sementara Sunan Bejagung Kidul bernama Syekh Hasyim Alamuddin. Sunan Bejagong Kidul tidak lain adalah menantu dari Sunan Bejagung Lor.
Setelah bertawasul kepala Sunan Bejagung Lor, rombongan para kiai Madrasah NU Miftahul Falah Cendono Dawe Kudus dan para kepala bagian menuju makam KH. Muhammad Nur (wafat 1870 M) pendiri Pondok Pesantren Langitan yang terletak di belakang makam Sunan Bejagung Lor.
Tujuan ziarah selanjutnya adalah ke makam Sunan Bonang, Raden Makdum Ibrahim. Dan dilanjutkan berziarah ke makam Sayyid Asmoro Qondi ayah Sunan Ampel Raden Rahmatullah.
Dari komplek makam Sayyid Asmoro Qondi, bus Tiga Putri membawa rombongan pengurus ke makam Kiai Cokrojoyo, Sunan Geseng.
Makam Kiai Cokrojoyo ini berada di tengah hutan Tuban terletak di antara daerah Pakah dan Palang, namun akses jalan sudah bagus dan mudah dilalui.
Sunan Geseng termasuk penyebar agama Islam di Tuban. Sunan Geseng sendiri adalah murid Sunan Kalijaga.
Sebutan Sunan Geseng disematkan olah Sunan Kalijaga karena Kiai Cokrojoyo sangat setia terhadap perintahnya sehingga tubuhnya menjadi hangus. Atau dalam bahasa Jawa, disebut geseng atau gosong.
Setelah dari makam Sunan Geseng, rombongan menuju ke Lamongan, tepatnya ke pondok pesantren Langitan.
Di komplek pemakaman umum, rombongan pengurus dan para kepala bagian melaksanakan tahlil dan bertawasul kepala KH Abdullah Faqih Langitan.
Ketua pengurus, H. Ahmad Munif, bersyukur pengurus dan para kepala bagian telah sowan dan bertawasul kepada pada wali.
Ia berharap dengan ziarah para Auliya, madrasah NU Miftahul Falah Cendono menjadi madrasah yang barokah, tambah maju dan semakin dicintai oleh umat. PPDB 2024 sukses mendapatkan murid banyak dan berkualitas. (Nh)
0 Komentar