Peringati Hardiknas, Guru dan Siswa MA NU Miftahul Falah Cendono Ikuti Apel

{[["☆","★"]]}

KUDUS, manu-miffa.sch.id - Bertempat di halaman MA NU Miftahul Falah, ratusan siswa dan guru mengikuti apel dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2024. Dalam momen itu, Waka Kurikulum MA NU Miftahul Falah Ainna Khoirun Nawali selaku pembina apel menyebutkan, pada 16 Desember 1959 Pemerintah menetapkan dalam Surat Keputusan Presiden RI No. 305 bahwa tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional. 

Tanggal tersebut, kata dia, merupakan lahirnya Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional di Indonesia, karena jasa-jasanya dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia. 

"Pada masa kolonial Ki Hadjar dikenal sebagai sosok yang pemberani dalam menentang kebijakan pemerintah Hindia Belanda. Terutama kebijakan yang hanya membolehkan anak-anak keturunan Belanda dan kaum priyayi yang bisa mengenyam bangku pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya Pendidikan itu," tegasnya.

Pihaknya juga menyampaikan setiap manusia memiliki hak untuk hidup dan berhak mendapat pendidikan serta memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan. Menurutnya, suatu bangsa yang tidak mengenyam pendidikan akan gampang untuk ditindas dan tidak bisa melakukan perlawanan. 

"Maka pendidikan yang lebih baik dapat memajukan rakyat Indonesia sehingga tidak mudah dibodohi oleh penjajah," tandasnya. 

Dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia, lanjut Nawa, Ki Hajar Dewantara mempraktikkan sebuah semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangungkarso, Tut Wuri Handayani. Yang berarti didepan memberi teladan, ditengah memberi bimbingan, dibelakang memberi dorongan.

"Hingga saat ini semboyan tersebut menjadi slogan pendidikan di Indonesia," ujarnya.

Ia berpesan agar generasi muda bisa mengoptimalkan waktu di masa muda dengan memanfaatkannya untuk menuntut ilmu. Dimanapun dan kapanpun itu karena belajar di usia muda akan lebih efektif. Sebab, pendidikan tidak hanya disekolah tetapi ilmu pendidikan juga harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. 

"Contoh kecilnya pamit salaman dan mencium tangan pada orang tua, bersalaman dengan guru, taat pada orang tua, rajin berangkat sekolah, bergaul dengan teman yang baik," pesannya.

Ia juga mengutip keutamaan menuntut ilmu dalam sebuah hadis. 

 وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ        اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ.

Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).

Ia berharap melalui peringatan Hardiknas ini semoga menjadikan semangat untuk menuntut ilmu dan dapat mengamalkan ilmu tersebut sesuai dengan tuntutan Nabi Muhammad saw. 

"Karena sesungguhnya ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dapat diamalkan dan bermanfaat juga kepada orang lain," pungkasnya. 



Pewarta

Nabila Khusna 

(Siswi MA NU Miftahul Falah kelas XI-A)

Posting Komentar

0 Komentar