Kepala Kantor Kemenag Kudus Berikan Strategi Jitu Menjadi Kepala Madrasah Sukses

{[["☆","★"]]}

Kepala Kantor Kemenag Kudus Berikan Strategi Jitu Menjadi Kepala Madrasah Sukses 

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus H. Suhadi, S.Ag.,M.Si foto bersama para kepala madrasah FK2MA LP Ma'arif Kudus dalam Bimtek Penguatan Kepala Madrasah, Senin (10/6/2024).


Kudus, manu-miffa.sch.id - Para kepala madrasah dihimbau untuk tidak setengah-setengah dalam menjalankan amanah mengembangkan madrasah.

Himbauan itu disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus H. Suhadi, S.Ag.,M.Si. saat mengisi kegiatan Bimtek Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Kepala Madrasah Aliyah (FK2MA) LP Ma'arif Kudus, Senin (10/6/2024) di MA NU Banat Kudus.

Menurut Suhadi, menjadi kepala madrasah itu sebuah kehormatan yang harus disyukuri. Namun amanah tersebut harus dipertanggungjawabkan dengan bentuk nyata meningkatkan kemajuan pendidikan di madrasah.

"Memimpin madrasah itu mengandung seni, butuh strategi, butuh keindahan, suasana indah yang harus dinikmati. Ini bagian dari aktualisasi diri," ujar Suhadi menambahkan. 

Dalam kesempatan Bimtek tersebut, Ka Kankemenag Kudus memberikan 4 strategi sukses dalam mengembangkan madrasah. 

Dengan strategi itu diharapkan para kepala madrasah yang tergabung dalam FK2MA LP Ma'arif Kudus bisa sukses membawa madrasah lebih bermanfaat dan berprestasi.

Pertama, membangun team work yang kuat dan tangguh. Kepala madrasah sangat membutuhkan team yang solid untuk menjalankan program-program madrasah. 

Kepala madrasah tidak bisa bekerja sendiri. Ia butuh team yang kuat dan loyal.

"Kalau saya di Kemenag memilih team yang tanggung. Yang muda-muda dan juga pintar IT. Jadi jalannya bisa cepat. Yang tua-tua biarlah berjalan semampunya," katanya. 

Kedua, membangun networking dengan banyak pihak baik dari unsur pemerintah maupun masyarakat. 

"Silahkan bangun jaringan dengan pemerintah, DPR, pengusaha dan lainnya. Membangun jejaring kerja menjadi sangat penting. Dan ini butuh skill komunikasi yang baik," ujar Suhadi.

Ketiga, strategi kolaborasi. Kepala madrasah harus pintar memanfaatkan berbagai potensi yang beragam yang ada di madrasah. 

"Kolaborasi itu mengawinkan sumberdaya manusia yang berbeda-beda untuk menuju satu tujuan dalam sebuah komunitas," jelas Kakankemenag. 

Jadi menurut Suhadi perbedaan skill, potensi dan latarbelakang sumberdaya manusia madrasah bisa menjadi kekuatan kalau kepala madrasah bisa mengkolaborasikan semuanya.

Keempat adalah inovasi. Kepala madrasah terus berpikir bagaimana mengembangkan lembaga pendidikan yang dipimpinnya. 

Madrasah tidak boleh jumud dan berjalan di tempat. Harus ada progres dalam pengembangan kualitas atau prestasi peserta didik. 

"Perlu ada inovasi-inovasi baru agar madrasah lebih segar, semakin berprestasi dan diminati oleh masyarakat," pesannya.

Keempat strategi itu menurut Kakankemenag Kudus sangat dibutuhkan untuk mewujudkan madrasah maju, berprestasi dan mendunia. 

Menjadi Kelapa Madrasah Profesional 

Selain strategi menjadi kepala madrasah yang sukses, Suhadi juga mendorong agar seluruh kepala madrasah di lingkungan LP Ma'arif Kudus menjadi kepala madrasah profesional. 

Menurutnya ada 4 komponen yang harus dilakukan untuk menjadi kepala madrasah profesional.

Pertama kepala madrasah mempunyai kualifikasi pendidikan minimal bergelar sarjana S1. 

"Sehebat apapun, sepandai apapun jenengan kalau tidak punya kualifikasi sarjana ya belum profesional. Kepala madrasah tingkat aliyah ya S2," kata Suhadi.

Kedua, menjadi kepala madrasah profesional juga dibutuhkan kompetensi yang tinggi seperti dibuktikan dengan karya inovatif dan publikasi ilmiah. 

"Ketiga, kinerja yang baik. Kepala madrasah harus punya kinerja yang baik. Menjadi manager yang hebat dan bisa menggerakkan seluruh sumberdaya yang ada untuk kemajuan madrasah," jelasnya.

Dan yang keempat, sebagai kepala madrasah dituntut untuk disiplin dalam menjalankan tugas. 

"Jadi itu empat komponen untuk menjadi kepala madrasah profesional. Berkualifikasi, kompetensi, kinerja, dan disiplin," kata Suhadi menegaskan. 

Isu Strategis: Madrasah Aman dan Sehat 

Di akhir penyampaian materi Suhadi mengutarakan isu strategis pendidikan yang digaungkan Kementerian Agama, yaitu madrasah aman dan sehat. 

Isu ini menurut Suhadi sangat penting untuk diwujudkan dalam dunia pendidikan madrasah. 

"Dalam waktu dekat kita akan launching Kudus Madrasah Aman dan Sehat. Kita libatkan semua madrasah yang ada di Kabupaten Kudus ini," pungkasnya. 

Moh. Ali Nuhin




Posting Komentar

0 Komentar