Kudus — manumiffa.sch.id. Derap langkah
peserta lomba gerak jalan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-80 Disdikpora
Kabupaten Kudus yang digelar Rabu {13/8) terdengar kompak dan penuh semangat.
Di antara ratusan peserta yang memadati jalanan, ada satu tim yang mencuri
perhatian: barisan ibu-ibu guru dan karyawan MA NU Miftahul Falah yang untuk
pertama kalinya ikut ambil bagian.
Dengan rok plisket abu-abu yang berayun setiap langkah, kaos biru
dongker yang seragam, jilbab abu yang rapi, serta topi putih yang manis, tim
ibu guru tampil mempesona. Raut wajah mereka memancarkan antusiasme yang sama
sekali tak kalah dari peserta lain yang sudah berpengalaman.
Ketua tim, Una Lailis Tsani, tersenyum bangga menceritakan
perjalanan mereka. “Awalnya kami sempat khawatir, ini kan pertama kali ikut.
Tapi ternyata latihan justru jadi momen yang menyenangkan. Kami saling memberi
semangat, tertawa bersama, bahkan memilih outfit pun rasanya seperti persiapan
karnaval,” tuturnya sambil tersenyum.
Menariknya, tim ibu guru mampu bertahan tanpa pergantian personel
dari start hingga garis finish. Kapten tim, Aulia Himmatus Suroyya,
mengungkapkan rahasianya. “Kami harus kuat karena memang tidak ada cadangan di tim
kami. Sepanjang perjalanan, kami memacu semangat dengan meneriakkan yel-yel.
Alhamdulillah, kami sampai finish tetap bugar dan penuh semangat,” ujarnya
dengan mata berbinar.
Semangat itu juga dirasakan Mira Rifqohwati, salah satu guru senior
yang ikut dalam barisan. “Saya ingin memberikan contoh positif kepada peserta
didik. Kami ingin menunjukkan bahwa meski sudah berumur, kami tetap bersemangat
memeriahkan HUT Kemerdekaan RI. Harapannya, murid-murid kami juga lebih
termotivasi saat melihat guru-gurunya tampil,” ungkapnya.
MA NU Miftahul Falah sendiri tahun ini mengirim empat kontingen:
siswa putra, siswa putri, bapak guru, dan ibu guru. Tiga tim pertama sudah
menjadi langganan lomba tiap tahun, tetapi tim ibu guru menjadi kejutan manis
di peringatan kemerdekaan kali ini.
Bagi mereka, lomba gerak jalan bukan sekadar adu kekompakan langkah.
Lebih dari itu, ini adalah simbol kebersamaan, bukti bahwa semangat kemerdekaan
bisa dihidupkan melalui hal-hal sederhana yang dilakukan bersama. Dan di balik
derap langkah mereka, ada rasa bangga karena bisa menjadi bagian dari
kemeriahan Kudus menyambut kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
Redaksi El Miffa
0 Komentar