Indonesia dikenal sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di
dunia. Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, kebebasan berpendapat,
berkumpul, dan menyampaikan aspirasi dijamin oleh konstitusi. Namun, dalam
praktiknya, tidak jarang kita menyaksikan berbagai demonstrasi yang digelar di
jalan-jalan, kampus, hingga depan gedung pemerintahan. Fenomena ini sering
menimbulkan pertanyaan: apa sebenarnya hubungan antara demokrasi dan demonstrasi?
Makna Kata Demokrasi
Secara
etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang
berarti rakyat, dan kratos yang berarti kekuasaan atau pemerintahan.
Dengan demikian, demokrasi dapat diartikan sebagai sistem pemerintahan yang
berlandaskan kedaulatan rakyat, di mana rakyat memiliki hak untuk menentukan
arah kebijakan negara. Demokrasi menempatkan rakyat sebagai subjek utama dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Contoh
kalimat dengan kata demokrasi:
- Indonesia menganut sistem demokrasi,
sehingga rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin secara langsung.
- Kebebasan pers adalah salah satu
ciri penting dalam demokrasi modern.
Makna Kata
Demonstrasi
Demonstrasi
berasal dari kata Latin demonstrare yang berarti menunjukkan atau
memperlihatkan. Dalam bahasa Indonesia, demonstrasi dimaknai sebagai tindakan
sekelompok orang untuk menyatakan pendapat, protes, atau tuntutan secara
terbuka di muka umum. Demonstrasi menjadi salah satu wujud nyata kebebasan
berekspresi yang dijamin oleh undang-undang di negara demokrasi.
Di Indonesia,
demonstrasi kerap dilakukan oleh mahasiswa, buruh, aktivis, hingga masyarakat
umum sebagai bentuk kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah.
Contoh
kalimat dengan kata demonstrasi:
- Para mahasiswa menggelar demonstrasi
menolak kenaikan harga bahan bakar.
- Polisi mengawal jalannya demonstrasi
agar tetap tertib dan damai.
Keterkaitan
Demokrasi dan Demonstrasi
Demokrasi dan demonstrasi memiliki hubungan erat. Demokrasi
memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, dan salah satu
cara yang paling sering digunakan adalah demonstrasi. Dengan kata lain,
demonstrasi merupakan salah satu instrumen dalam demokrasi untuk memastikan
suara rakyat tetap didengar oleh pemerintah.
Namun, penting untuk diingat bahwa demokrasi tidak hanya tentang
kebebasan berekspresi, melainkan juga tentang tanggung jawab. Demonstrasi yang
dilakukan dengan damai dan sesuai aturan mencerminkan kedewasaan berdemokrasi.
Sebaliknya, jika demonstrasi berubah menjadi tindakan anarkis, maka hal itu justru
mencederai nilai-nilai demokrasi itu sendiri.
Mari kita jadikan demonstrasi sebagai sarana menyampaikan aspirasi
dengan damai, tertib, dan beradab. Jauhi tindakan anarkis, perusakan fasilitas
umum, apalagi sampai melukai sesama, karena hal itu hanya akan merusak esensi
demokrasi yang kita junjung bersama.
Daftar
Pustaka
- Asshiddiqie, Jimly. (2005). Demokrasi
dan Hak Asasi Manusia. Jakarta: Konstitusi Press.
- Miriam Budiardjo. (2008). Dasar-Dasar
Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
- Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998
tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI). (2024). Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
0 Komentar