Malam Kelahiran Rasulullah: Sumber Segala Kemuliaan

{[["☆","★"]]}

        Telah kita ketahui bahwa sebagai umat Islam kita memiliki dua hari raya, yaitu Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Namun, meskipun hari lahir Nabi Muhammad SAW tidak dinamakan sebagai hari raya, sesungguhnya kelahiran beliau jauh lebih agung dan lebih besar nilainya daripada kedua hari raya tersebut. Nabi Muhammad SAW adalah sebab adanya berbagai kebahagiaan dan hari-hari besar dalam Islam.

       Jika kita pahami dengan saksama, semua hari-hari agung dalam Islam berawal dari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Tanpa kelahiran beliau, tidak akan ada risalah yang membawa agama Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Tidak akan ada peristiwa Nuzulul Qur’an, Isra’ Mi’raj, Hari Raya, bahkan Lailatul Qadar. 

        Semua kemuliaan itu ada di dunia karena lahirnya Nabi Muhammad SAW.

        Bahkan, menurut Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Fathus Shomad al-‘Alim halaman 24 yang menukil pendapat Imam al-Qusthulani, malam kelahiran Nabi Muhammad SAW lebih mulia daripada malam Lailatul Qadar dengan tiga alasan:

1. Malam Maulid (12 Rabiul Awal) adalah malam lahirnya Nabi Muhammad SAW, sedangkan malam Lailatul Qadar merupakan malam yang diberikan kepada umatnya berkat kelahiran beliau.

2. Malam Maulid menjadi mulia karena kelahiran Nabi Muhammad SAW, sedangkan Lailatul Qadar mulia karena turunnya para malaikat. Jelas bahwa Nabi Muhammad SAW lebih mulia daripada para malaikat.

3. Kemuliaan Lailatul Qadar hanya khusus bagi umat Nabi Muhammad SAW, sementara malam kelahiran beliau menjadi mulia karena beliau diutus untuk seluruh alam semesta.

        Tiga alasan tersebut seharusnya menjadi pelecut semangat bagi kita untuk semakin giat melaksanakan ibadah kepada Allah. Ibadah yang dimaksud bukan hanya ibadah pribadi, tetapi juga ibadah sosial dalam kehidupan sehari-hari, dengan menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan.


Penulis

Abdullah Yusuf

(Pendidik MA NU Miftahul Falah)


Posting Komentar

0 Komentar